Minggu, 11 Januari 2015

Payung Teduh


Akhir-akhir ini saya lagi suka banget dengerin lagu-lagu dari payung teduh. Sebenernya sih saya tau band payung teduh itu sudah lama, tapi karena dulunya engga begitu tertarik untuk dengerin musik-musik indie yaa paling cuma beberapa aja sih yang suka saya dengerin seperti efek rumah kaca, the sigit, bangku taman.

Nah belum lama ini kebetulan, ini kebetulan banget loh ada temen kampus yang ngajakin untuk nonton Payung Teduh, lagi-lagi rasa penasaran muncul kayanya ini band banyak juga ya yang nyukain. Tapi sayang saya engga bisa ikut mereka nonton Payung Teduh-__- yahhh padalah nih hati udah seneng banget mau diajak nonton Payug Teduh yaudahlah ya mungkin belom rejeki hahaha
Pulang dari kampus sempe dirumah eh keinget lagi sama si Payung Teduh. Langsung deh buka laptop serching2 di google dan saya coba untuk download lagunya, waktu itu judul lagu yang paling menarik perhatian saya adalah angin pujaan hujan hemmm saya langsung berfikir “wihh unik banget nih judulnya rada puitis gitu kali yahh”. Saya coba dengerin dan hasilnya sumpah saya langsung jatuh hati banget sama komposisi lirik dan alat-alat musik yang mereka pakai, di lagu ini kental banget nuansa keroncongnya pokoknya unik banget deh ditambah suara vokalisnya yang gamapang di kenalin alias kayanya jarang penyanyi yang nyanyi dengan gaya seperti dia.



Sejarah terbentuknya Payung Teduh adalah dimulai dari dua orang sahabat yang berprofesi sebagai pemusik di Teater Pagupon yang senang nongkrong bersama di kantin FIB (Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia,  mereka adalah Is dan Comi  yang senang bermain musik bersama di kantin, selasar gedung kampus, tepi danau hingga event – event di luar kampus. Secara tidak sadar kebersamaan mereka dalam bermain musik telah menguatkan karakter bermusik mereka dan telah disadari bagi orang-orang sekitar yang sering menyaksikan mereka bermain musik bersama.

Payung Teduh terbentuk pada akhir 2007 dengan formasi awal Is dan Comi, sadar akan eksplorasi bunyi dan performa panggung pada tahun 2008 Payung teduh mengajak Cito untuk bergabung bersama sebagai drummer lalu mengajak Ivan sebagai guitalele player pada tahun 2010. Angin Pujaan Hujan ialah lagu pertama yang memunculkan warna mereka sendiri. Seiring berjalannya waktu tercipta pula lagu-lagu lainnya seperti Kucari Kamu, Amy, Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan, juga termasuk karya-karya dari pementasan teater bersama Catur Ari Wibowo seperti Resah, Cerita Tentang Gunung dan Laut, serta karya Amalia Puri yang berjudul Tidurlah dan Malam. Dan pada akhirnya Payung Teduh memutuskan untuk membuat album indie pertamanya yang dirilis dipenghujung 2010.

Musik yang dimainkan oleh Payung Teduh  tidak memiliki batasan tersendiri,  musik yang dimainkan oleh Payung Teduh yaitu musik Payung Teduh itu sendiri. Pada album pertama ini bisa dibilang karakter musik yang dibawakan seperti musik di era golden 60’s dengan  balutan keroncong dan jazz. Dan jika ditanya jenis musik apa yang diusung oleh Payung Teduh, maka Payung Teduh menyerahkan sepenuhnya kepada pendengar. Dalam pengertian bahwa payung teduh tidak akan hanya berhenti di satu gendre tertentu, namun yang pasti tetap bermusik dengan ciri yang sudah mereka miliki.


Segitu aja sih yang saya ceritain tentang Payung Teduh yang pasti band indie yang satu ini bener-bener berani tampil beda dari band-band indie lainya yang kebanyakan memilih genre rock atau punk. Pokok nya kalian harus banget dengerin lagu mereka yang bikin adem hati dan suasana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar