NAMA : EKA SRI RAHAYU
KELAS : 4EA24
NPM : 13214440
Komunikasi Dalam Negosiasi Bisnis
(Jurnal Komunikologi No.1 Vol.2)
B. Nama Penulis
Erman Anom
(Dosen FIKOM Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta)
C. Latar belakang masalah
Dalam lingkup dunia bisnis
yang semakin mendunia tuntutan
untuk sukses semakin konpleks dengan adanya bermacam-macam
kultur yang harus bekerjasama. Beda
kebiasaan saja sudah menjadi pertentangan,
misalnya budaya barat berbicara
sambil kakinya diletakkan diatas
meja sudah biasa, di Indonesia hal ini
sangat tabu dan tidak sopan. Orang
India bila mengatakan tidak mengangguk
dan menggelengkan bila ya. Untuk
itu peranan komunikasi dalam memenangkan peperangan terlihat sangat
penting. Hal yang sama berlaku dalam
dunia bisnis, kesalahan dalam melakukan
negosiasi sering membawa
akibat fatal.
Masa depan perusahaan, yang
sudah dibangun bertahun-tahun bisa
hancur dan beratakan, hanya gagal
dalam melakukan negosiasi dengan
pihak lain.
D. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisa dokumen dan wawancara.
Metode kualitatif ini digunakan
kerana beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif
lebih mudah apabila berhadapan
dengan kenyataan ganda; kedua, metode
ini menyajikan secara langsung
hakikat hubungan antara pengkaji dan
responden; ketiga, metode ini lebih
peka dan lebih dapat menyesuaikan
diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai
yang dihadapi.
F. Hasil Penelitian
Negosiasi terjadi apabila diantara
pihak-pihak yang secara terbuka
bersedia mengemukakan gagasan-gagasannya.
Tidak tertutup kemungkinan
bahwa masing-masing pihak
yang melakukan negosiasi memiliki
Hidden Agenda. Yang dimaksud dengan
Hidden Agenda adalah gagasan tersembunyi atau niat terselubung
yang diungkapkan secara eksplisit
dalam negosiasi akan tetapi merupakan
hal yang sesungguhnya ingin dicapai oleh pihak yang bersangkutan.
Adanya hidden agenda pada umumnya
dapat dikenali kerana sifatnya yang
menghambat proses negosiasi, sehingga
proses kearah kesepakatan sangat
sulit atau bahkan hampir tidak pernah
tercapai.
Bila diduga bahwa proses
negosiasi terhambat kerana adanya
hiden agenda dari salah satu maupun kedua belah pihak, lobying dapat dipilih
untuk menggali hiden agenda yang ada
sehingga proses negosiasi dapat
dimulai kembali dari gagasan-gagasan
yang lebih terbuka.
Jurnal : https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjO7NnTybPYAhVGqo8KHbP1DHcQFggnMAA&url=http%3A%2F%2Fdigilib.esaunggul.ac.id%2Fpublic%2FUEU-Journal-4604-ErmanAnom.pdf&usg=AOvVaw2MNaz7DnAd-C2f5uEyM-jv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar