Sabtu, 30 Desember 2017

REVIEW JURNAL KOMUNIKASI BISNIS

NAMA : EKA SRI RAHAYU
KELAS : 4EA24
NPM     : 13214440


A. Judul Penelitian
     Komunikasi Dalam Negosiasi Bisnis 
     (Jurnal Komunikologi No.1 Vol.2)

B. Nama Penulis
     Erman Anom 
     (Dosen FIKOM Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta)

C. Latar belakang masalah
         Dalam lingkup dunia bisnis yang semakin mendunia tuntutan untuk sukses semakin konpleks         dengan adanya bermacam-macam kultur yang harus bekerjasama. Beda kebiasaan saja sudah               menjadi pertentangan, misalnya budaya barat berbicara sambil kakinya diletakkan diatas meja             sudah biasa, di Indonesia hal ini sangat tabu dan tidak sopan. Orang India bila mengatakan tidak         mengangguk dan menggelengkan bila ya. Untuk itu peranan komunikasi dalam memenangkan             peperangan terlihat sangat penting. Hal yang sama berlaku dalam dunia bisnis, kesalahan dalam         melakukan negosiasi sering membawa akibat fatal. Masa depan perusahaan, yang sudah dibangun       bertahun-tahun bisa hancur dan beratakan, hanya gagal dalam melakukan negosiasi dengan pihak       lain.

D. Metodologi Penelitian
          Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisa dokumen dan       wawancara. Metode kualitatif ini digunakan kerana beberapa pertimbangan. Pertama,                           menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua,       metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara pengkaji dan responden; ketiga,       metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh             bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

F. Hasil Penelitian
         Negosiasi terjadi apabila diantara pihak-pihak yang secara terbuka bersedia mengemukakan            gagasan-gagasannya. Tidak tertutup kemungkinan bahwa masing-masing pihak yang melakukan        negosiasi memiliki Hidden Agenda. Yang dimaksud dengan Hidden Agenda adalah gagasan                tersembunyi atau niat terselubung yang diungkapkan secara eksplisit dalam negosiasi akan tetapi        merupakan hal yang sesungguhnya ingin dicapai oleh pihak yang bersangkutan. Adanya hidden          agenda pada umumnya dapat dikenali kerana sifatnya yang menghambat proses negosiasi,                  sehingga proses kearah kesepakatan sangat sulit atau bahkan hampir tidak pernah tercapai. Bila          diduga bahwa proses negosiasi terhambat kerana adanya hiden agenda dari salah satu maupun            kedua belah pihak, lobying dapat dipilih untuk menggali hiden agenda yang ada sehingga proses        negosiasi dapat dimulai kembali dari gagasan-gagasan yang lebih terbuka.

Jurnal : https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjO7NnTybPYAhVGqo8KHbP1DHcQFggnMAA&url=http%3A%2F%2Fdigilib.esaunggul.ac.id%2Fpublic%2FUEU-Journal-4604-ErmanAnom.pdf&usg=AOvVaw2MNaz7DnAd-C2f5uEyM-jv