Koperasi
mulai tumbuh dan berkembang di Inggris pada pertengahan abad XIX yaitu sekitar
tahun 1844 yang dipelopori oleh Charles Howard di Kampung Rochdale. Namun
sebelum koperasi mulai tumbuh dan berkembang sebenarnya inspirasi gerakan
koperasi sudah mulai ada sejak abad XVIII setelah terjadinya revolusi industri
dan penerapan sistem ekonomi kapitalis. Perkembangan koperasi di mulai pada pertengahan
abad 18 dan awal abad 19 di Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan
“KOPERASI PRAINDUSTRI”. Pada abad ini juga dikenal memunculkan Revolusi
Industri dan munculnya sebuah ideologi yang kemudian begitu menguasai sistem
perekonomian dunia. Kita mengenalnya dengan nama kapitalisme. Ideologi ini,
pada perjalanan sejarahnya, kemudian mendapatkan lawan sepadan dengan hadirnya
sosialisme. Koperasi hadir di antara dua kekuatan besar ekonomi itu.
Setelah
berkembang di Inggris koperasi menyebar ke berbagai Negara baik di Eropa
daratan, Amerika, dan Asia termasuk ke Indonesia. Pada dasarnya koperasi
digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan persoalan ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Sejak munculnya ide tersebut hingga
saat ini, banyak koperasi di negara-negara maju seperti di Uni Eropa (UE) dan
AS sudah menjadi perusahaan-perusahaan besar termasuk di sektor pertanian,
industri manufaktur, dan perbankan yang mampu bersaing dengan korporat-korporat
kapitalis.Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju dan
negara sedang berkembang memang sangat diametral.
Di negara maju
koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar, oleh karena
itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Bahkan dengan
kekuatannya itu koperasi meraih posisi tawar dan kedudukan penting dalam
konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan internasional.
Peraturan perundangan yang mengatur koperasi tumbuh kemudian sebagai tuntutan
masyarakat koperasi dalam rangka melindungi dirinya. Sedangkan, di negara
sedang berkembang koperasi dihadirkan dalam kerangka membangun yang dapat
menjadi pedoman negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran antara kesamaan dan
kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan
kesejahteraan masyarakat ditonjolkan di negara sedang berkembang, baik oleh
pemerintah kolonial maupun pemerintahan bangsa sendiri setelah kemerdekaan.
Menurut data dari ICA, di dunia saat ini sekitar 800 juta orang adalah anggota
koperasi dan diestimasi bahwa koperasi-koperasi secara total mengerjakan lebih
dari 100 juta orang, 20% lebih dari jumlah yang diciptakan oleh
perusahaan-perusahaan multinasional. Pada tahun 1994, Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa kehidupan dari hampir 3 miliar orang,
atau setengah dari jumlah populasi di dunia terjamin oleh perusahaan-perusahaan
koperasi.
KOPERASI DI JEPANG
Koperasi pertama
di Jepang didirikan pada 1897, tetapi baru pada 1920-an gerakan
koperasi-koperasi mulai menyebar dengan skala yang besar. Bersamaan dengan
pelaksanaan Undang-Undang Industri dan Kerajinan. Dalam perkembangannya,
koperasi di Jepang berkembang tidak hanya di bidang industri dan kerajinan,
tetapi di sektor pertanian juga mengalami perkembangan yang pesat di awal-awal
pertumbuhannya. Ada dua macam koperasi pertanian di Jepang. Pertama adalah yang
bersifat khusus, hanya mengembangkan satu macam komoditas. Dan kedua adalah
bersifat umum, yaitu yang bersifat serba usaha.
Setelah terbit
Undang-Undang Koperasi Pertanian pada tahun 1974, koperasi pertanian, koperasi
konsumsi dan bank koperasi semakin tumbuh dengan pesat dan menjadi andalan
koperasi di Jepang. Di Jepang, koperasi konsumen mampu tumbuh 20 persen per
tahun. Sejak awal, mereka menyediakan barang-barang yang sehat dan memuaskan
konsumen. Motto bisnisnya: Untuk Perdamaian dan Suatu Kehidupan yang Lebih
Baik. Lalu pada 1921 Koperasi Nada dan Koperasi Kobe didirikan di bawah
kepemimpinan Toyohiko Kagawa, Bapak Gerakan Koperasi Konsumen. Kedua badan
usaha ini bergabung atau amalgamasi menjadi Koperasi Nada Kobe koperasi di
tahun 1962. Kemudian berubah nama lagi menjadi Koperasi Kobe pada 1991. Seiring
perkembangannya, kedua koperasi menjadi kekuatan yang mengemudikan koperasi di
Jepang.
Kemudian pada
1948, pemerintah menerbitkan Undang-Undang Koperasi Konsumen. Perkembangan
berikutnya, pada 1951 didirikan Gabungan Koperasi Konsumen Jepang (Japanese
Consumers’ Co-operative Union, JCCU), yang merupakan peletak dasar dan
pendorong kemajuan koperasi. Presiden JCCU Isao Takamura menjelaskan, seiring
kebangkitan ekonomi Jepang era 1950-an, sejumlah kebijakan mereorganisasi
koperasi pun sering didiskusikan. Tema yang mendominasi diskusi, antara lain
meliputi aspriasi atau kepentingan ekonomi para anggota. Juga sekitar manajemen
bisnis koperasi.
⧫ Koperasi terbasar
didunia berada dijepang
Zen Noh merupakan
koperasi induk koperasi pertanian dijepang yang berdiri pada tahun 1972, dengan
tugas menyediakan barang-barang kebutuhan petani anggota koperasi pertanian,
baik untuk proses produksi seperti mesin-mesin pertanian, bahan baku minyak
atau gas serta barang-barang konsumsi, selain itu Zen Noh juga memasarkan
produk yang dibuat oleh anggotanya. Berbaai kegiatan dalam rangka pelayanan
kepada anggota/petani ini dilakukan melalui produksi sendiri, kerjasama dengan
pabrik lokal, maupun melalui impor dan ekspor. Zen-Noh
pada 2005 dapat mengumpulkan volume usaha (turn over) sebesar USD
63.448.881.360, yang menempatkannya pada peringkat satu versi Global 300 ICA.
Dalam rangka tanggungjawab sosial, Zen-Noh terutama sangat memperhatikan produk
makanan, khususnya beras yang berasal dari bibit yang 100% murni, kemudian pada
lingkungan, antara lain dengan adanya keharusan/ anjuran menggunakan pupuk
kandang oleh para anggota/ petani.
Khusus untuk bahan-bahan untuk memproduksi pupuk kimian, serta
obat-obatan dan makanan ternak, berupa minya bumi dan gas yang tidak dimiliki
Jepang, Zen-Noh mengimpor dari negara-negara produsen minyak dan gas. Dalam
perdagangan luar negeri, Zen-Noh mengadakan transaksi dengan koperasi-koperasi
atau perusahaan swasta di luar negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan petani
anggota atau melalui perusahaan subsidiarinya seperti:
-Nippon Jordan Fertilizer Co.Ltd, perusahaan kerjasama dengan
Yordania yang dibentuk pada tahun 1992, dan berlokasi di Aqaba, di pantai Laut
Merah. Pabrik ini setiap tahun menghasilkan pupuk sekitar 300.000 ton,
sedangkan pupuk sintetis serta fosfat amoniak yang dihasilkan pabrik ini dijual
di Jepang.
-Zen-Noh Grain Resources Corporation, perusahaan yang menangangi
impor/ ekspor produksi dan bahan-bahan dasar pupuk, serta menangangi kargo,
pergudangan hingga ke pengapalan dan pengirimannya. Selain itu perusahaan ini
sejak melalui prosesing sejak penyaringan hingga pengepakan/ pengemasan pupuk.
-Zen-Noh Cilo Corporation, perusahaan yang berlokasi di Tokyo ini
menampung gandum yang diimpor dari berbagai negara untuk dikirim ke pabrik-pabrik
makanan milik Zen-Noh.
-Zen-Noh Logistic Co. Ltd., perusahaan yang berdiri pada tahun
1971 dan bertugas untuk menangani distribusi barang-barang yang berkaitan
dengan pertanian. Dengan jaringan yang berskala nasional, memiliki dua
perusahaan cabang, lima kantor cabang dan 46 basis, perusahaan ini setiap
tahunnya menanangi 11,7 juta ton barang. Tujuannya meliputi pengiriman
produk-produk pertanian dari sentra-sentra produksi dari seluruh negeri ke
pasar-pasar konsumen dan sebaliknya mengirimkan semua bahan yang diperlukan
untuk produk pertanian ke wilayah produksi.
Selain dalam bidang ekonomi, kinerja Zen-Noh juga dinilai dari segi pelaksanaan tanggungjawab sosialnya (cooperative social responsibilty) dalam bentuk produknya serta perhatiannya pada lingkungan. Dalam hal produk pertanian, Zen-Noh sangat menjaga kualitas dengan menentukan produsen makanan yang termasuk kelompok Zen-Noh untuk memperoleh pengakuan dari lembaga standarisasi internasional (ISO 9001). Khusus untuk beras yang menjadi makanan pokok masyarakat Jepang, Zen-Noh menjaga kestabilan antara ketersediaan dan permintaan bisa seimbang, sementara produksinya harus benar-benar “aman dan terpercaya” antara lain harus berasal dari bibit yang 100% murni, mendapat pengawasan dari lembaga riset, dan produknya memiliki riwayat yang benar-benar teruji.
Sementara dari aspek kepedulian pada lingkungan, Zen-Noh mempromosikan secara luas pupuk kandang dan pupuk kompos. Dalam kaitan dengan kepedulian lingkungan ini Zen-Noh sebagai lembaga yang dipercaya menjadi penghubung antara produsen dan konsumen mengeluarkan “kebijakan lingkungan”, dalam upaya memperbaiki status ekonomi dan sosial anggota, serta untuk memelihara industri pertanian Jepang serta masyarakat setempat.
Kebijakan lingkungan ini antara lain meliputi penggunaan sistem manajemen lingkungan dalam mengembangkan dan memperbaiki standar prosedur usaha dan pelaksanaan operasional usaha, pengamatan terhadap undang-undang serta persetujuan yang berkaitan lingkungan, serta melalui promosi dalam penggunaan energi, pengurangan jumlah limbah dan pelaksanaan daur-ulang.
Analisis :
Berdasarkan
tulisan diatas maka analisis yang dapat saya sampaikan adalah bahwa, petani
jepang memiliki kekuatan yang luar biasa diantaranya mereka sangat solid berhimpun
dalam koperasi pertanian. Solidaritas yang ditunjukan oleh anggotanya bukan
hanya ditunjukan untuk menekan, melainkan juga dalam perkembangan bisnis.
Meskipin koperasi
ini baru dibentuk pada 1972, jauh lebih muda ketimbang koperasi-koperasi
raksasa di Eropa dan Amerika Serikat.Dengan jaringanya yang sangat luas koperasi pertanian
jepang, menangani sektor pertanian secara keseluruhan, termasuk sektor
pendukung seperti keuangan dan asuransi. Tidak seperti
negara berkembang yang pada umumnya mengorbankan sektor pertanian untuk
membangun industri, yaitu dengan memperkecil nilai tukar hasil pertanian di
hadapan barang produk industri, di Jepang nilai tukar keduanya selalu
diusahakan setara. Dengan begitu, tingkat kesejahteraan para petani, tidak
ketinggalan dengan masyarakat yang bekerja di sektor industri.
Perkembangan bisnis setiap koperasi pertanian di Jepang, pada gilirannya,
mendorong Zen Noh untuk terus melebarkan sayap bisnisnya, dengan jaringan yang
tersebar di 26 negara, termasuk Indonesia. Jumlah
karyawannya mencapai 12,5 ribu orang lebih.
Sumber
http://www.kompasiana.com/vlad/koperasi-di-berbagai-negara_5518130ca333117d07b662c6
http://www.bmtcsisyariahsejahtera.co.id/sejarah-koperasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar