Jumat, 13 Januari 2017

PERKEMBANGAN KOPERASI DI DUNIA

Tulisan2_Ekoperasi_Perkembangan koperasi didunia




Koperasi mulai tumbuh dan berkembang di Inggris pada pertengahan abad XIX yaitu sekitar tahun 1844 yang dipelopori oleh Charles Howard di Kampung Rochdale. Namun sebelum koperasi mulai tumbuh dan berkembang sebenarnya inspirasi gerakan koperasi sudah mulai ada sejak abad XVIII setelah terjadinya revolusi industri dan penerapan sistem ekonomi kapitalis. Perkembangan koperasi di mulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan “KOPERASI PRAINDUSTRI”. Pada abad ini juga dikenal memunculkan Revolusi Industri dan munculnya sebuah ideologi yang kemudian begitu menguasai sistem perekonomian dunia. Kita mengenalnya dengan nama kapitalisme. Ideologi ini, pada perjalanan sejarahnya, kemudian mendapatkan lawan sepadan dengan hadirnya sosialisme. Koperasi hadir di antara dua kekuatan besar ekonomi itu.

Setelah berkembang di Inggris koperasi menyebar ke berbagai Negara baik di Eropa daratan, Amerika, dan Asia termasuk ke Indonesia. Pada dasarnya koperasi digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan persoalan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Sejak munculnya ide tersebut hingga saat ini, banyak koperasi di negara-negara maju seperti di Uni Eropa (UE) dan AS sudah menjadi perusahaan-perusahaan besar termasuk di sektor pertanian, industri manufaktur, dan perbankan yang mampu bersaing dengan korporat-korporat kapitalis.Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju dan negara sedang berkembang memang sangat diametral.

Di negara maju koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Bahkan dengan kekuatannya itu koperasi meraih posisi tawar dan kedudukan penting dalam konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan internasional. Peraturan perundangan yang mengatur koperasi tumbuh kemudian sebagai tuntutan masyarakat koperasi dalam rangka melindungi dirinya. Sedangkan, di negara sedang berkembang koperasi dihadirkan dalam kerangka membangun yang dapat menjadi pedoman negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran antara kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditonjolkan di negara sedang berkembang, baik oleh pemerintah kolonial maupun pemerintahan bangsa sendiri setelah kemerdekaan. Menurut data dari ICA, di dunia saat ini sekitar 800 juta orang adalah anggota koperasi dan diestimasi bahwa koperasi-koperasi secara total mengerjakan lebih dari 100 juta orang, 20% lebih dari jumlah yang diciptakan oleh perusahaan-perusahaan multinasional. Pada tahun 1994, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa kehidupan dari hampir 3 miliar orang, atau setengah dari jumlah populasi di dunia terjamin oleh perusahaan-perusahaan koperasi.


KOPERASI DI JEPANG
Koperasi pertama di Jepang didirikan pada 1897, tetapi baru pada 1920-an gerakan koperasi-koperasi mulai menyebar dengan skala yang besar. Bersamaan dengan pelaksanaan Undang-Undang Industri dan Kerajinan. Dalam perkembangannya, koperasi di Jepang berkembang tidak hanya di bidang industri dan kerajinan, tetapi di sektor pertanian juga mengalami perkembangan yang pesat di awal-awal pertumbuhannya. Ada dua macam koperasi pertanian di Jepang. Pertama adalah yang bersifat khusus, hanya mengembangkan satu macam komoditas. Dan kedua adalah bersifat umum, yaitu yang bersifat serba usaha.

Setelah terbit Undang-Undang Koperasi Pertanian pada tahun 1974, koperasi pertanian, koperasi konsumsi dan bank koperasi semakin tumbuh dengan pesat dan menjadi andalan koperasi di Jepang. Di Jepang, koperasi konsumen mampu tumbuh 20 persen per tahun. Sejak awal, mereka menyediakan barang-barang yang sehat dan memuaskan konsumen. Motto bisnisnya: Untuk Perdamaian dan Suatu Kehidupan yang Lebih Baik. Lalu pada 1921 Koperasi Nada dan Koperasi Kobe didirikan di bawah kepemimpinan Toyohiko Kagawa, Bapak Gerakan Koperasi Konsumen. Kedua badan usaha ini bergabung atau amalgamasi menjadi Koperasi Nada Kobe koperasi di tahun 1962. Kemudian berubah nama lagi menjadi Koperasi Kobe pada 1991. Seiring perkembangannya, kedua koperasi menjadi kekuatan yang mengemudikan koperasi di Jepang.

Kemudian pada 1948, pemerintah menerbitkan Undang-Undang Koperasi Konsumen. Perkembangan berikutnya, pada 1951 didirikan Gabungan Koperasi Konsumen Jepang (Japanese Consumers’ Co-operative Union, JCCU), yang merupakan peletak dasar dan pendorong kemajuan koperasi. Presiden JCCU Isao Takamura menjelaskan, seiring kebangkitan ekonomi Jepang era 1950-an, sejumlah kebijakan mereorganisasi koperasi pun sering didiskusikan. Tema yang mendominasi diskusi, antara lain meliputi aspriasi atau kepentingan ekonomi para anggota. Juga sekitar manajemen bisnis koperasi.

Koperasi terbasar didunia berada dijepang

Zen Noh merupakan koperasi induk koperasi pertanian dijepang yang berdiri pada tahun 1972, dengan tugas menyediakan barang-barang kebutuhan petani anggota koperasi pertanian, baik untuk proses produksi seperti mesin-mesin pertanian, bahan baku minyak atau gas serta barang-barang konsumsi, selain itu Zen Noh juga memasarkan produk yang dibuat oleh anggotanya. Berbaai kegiatan dalam rangka pelayanan kepada anggota/petani ini dilakukan melalui produksi sendiri, kerjasama dengan pabrik lokal, maupun melalui impor dan ekspor. Zen-Noh pada 2005 dapat mengumpulkan volume usaha (turn over) sebesar USD 63.448.881.360, yang menempatkannya pada peringkat satu versi Global 300 ICA. Dalam rangka tanggungjawab sosial, Zen-Noh terutama sangat memperhatikan produk makanan, khususnya beras yang berasal dari bibit yang 100% murni, kemudian pada lingkungan, antara lain dengan adanya keharusan/ anjuran menggunakan pupuk kandang oleh para anggota/ petani.

Khusus untuk bahan-bahan untuk memproduksi pupuk kimian, serta obat-obatan dan makanan ternak, berupa minya bumi dan gas yang tidak dimiliki Jepang, Zen-Noh mengimpor dari negara-negara produsen minyak dan gas. Dalam perdagangan luar negeri, Zen-Noh mengadakan transaksi dengan koperasi-koperasi atau perusahaan swasta di luar negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan petani anggota atau melalui perusahaan subsidiarinya seperti: 

-Nippon Jordan Fertilizer Co.Ltd, perusahaan kerjasama dengan Yordania yang dibentuk pada tahun 1992, dan berlokasi di Aqaba, di pantai Laut Merah. Pabrik ini setiap tahun menghasilkan pupuk sekitar 300.000 ton, sedangkan pupuk sintetis serta fosfat amoniak yang dihasilkan pabrik ini dijual di Jepang.
-Zen-Noh Grain Resources Corporation, perusahaan yang menangangi impor/ ekspor produksi dan bahan-bahan dasar pupuk, serta menangangi kargo, pergudangan hingga ke pengapalan dan pengirimannya. Selain itu perusahaan ini sejak melalui prosesing sejak penyaringan hingga pengepakan/ pengemasan pupuk.
-Zen-Noh Cilo Corporation, perusahaan yang berlokasi di Tokyo ini menampung gandum yang diimpor dari berbagai negara untuk dikirim ke pabrik-pabrik makanan milik Zen-Noh.
-Zen-Noh Logistic Co. Ltd., perusahaan yang berdiri pada tahun 1971 dan bertugas untuk menangani distribusi barang-barang yang berkaitan dengan pertanian. Dengan jaringan yang berskala nasional, memiliki dua perusahaan cabang, lima kantor cabang dan 46 basis, perusahaan ini setiap tahunnya menanangi 11,7 juta ton barang. Tujuannya meliputi pengiriman produk-produk pertanian dari sentra-sentra produksi dari seluruh negeri ke pasar-pasar konsumen dan sebaliknya mengirimkan semua bahan yang diperlukan untuk produk pertanian ke wilayah produksi.


Tanggung jawab Zen-Noh Dalam Bidang Sosial
 
Selain dalam bidang ekonomi, kinerja Zen-Noh juga dinilai dari segi pelaksanaan tanggungjawab sosialnya (cooperative social responsibilty) dalam bentuk produknya serta perhatiannya pada lingkungan. Dalam hal produk pertanian, Zen-Noh sangat menjaga kualitas dengan menentukan produsen makanan yang termasuk kelompok Zen-Noh untuk memperoleh pengakuan dari lembaga standarisasi internasional (ISO 9001). Khusus untuk beras yang menjadi makanan pokok masyarakat Jepang, Zen-Noh menjaga kestabilan antara ketersediaan dan permintaan bisa seimbang, sementara produksinya harus benar-benar “aman dan terpercaya” antara lain harus berasal dari bibit yang 100% murni, mendapat pengawasan dari lembaga riset, dan produknya memiliki riwayat yang benar-benar teruji.

Sementara dari aspek kepedulian pada lingkungan, Zen-Noh mempromosikan secara luas pupuk kandang dan pupuk kompos. Dalam kaitan dengan kepedulian lingkungan ini Zen-Noh sebagai lembaga yang dipercaya menjadi penghubung antara produsen dan konsumen mengeluarkan “kebijakan lingkungan”, dalam upaya memperbaiki status ekonomi dan sosial anggota, serta untuk memelihara industri pertanian Jepang serta masyarakat setempat.
Kebijakan lingkungan ini antara lain meliputi penggunaan sistem manajemen lingkungan dalam mengembangkan dan memperbaiki standar prosedur usaha dan pelaksanaan operasional usaha, pengamatan terhadap undang-undang serta persetujuan yang berkaitan lingkungan, serta melalui promosi dalam penggunaan energi, pengurangan jumlah limbah dan pelaksanaan daur-ulang.

Analisis :
Berdasarkan tulisan diatas maka analisis yang dapat saya sampaikan adalah bahwa, petani jepang memiliki kekuatan yang luar biasa diantaranya mereka sangat solid berhimpun dalam koperasi pertanian. Solidaritas yang ditunjukan oleh anggotanya bukan hanya ditunjukan untuk menekan, melainkan juga dalam perkembangan bisnis.

Meskipin koperasi ini baru dibentuk pada 1972, jauh lebih muda ketimbang koperasi-koperasi raksasa di Eropa dan Amerika Serikat.Dengan jaringanya yang sangat luas koperasi pertanian jepang, menangani sektor pertanian secara keseluruhan, termasuk sektor pendukung seperti keuangan dan asuransi. Tidak seperti negara berkembang yang pada umumnya mengor­bankan sektor pertanian untuk membangun industri, yaitu de­ngan memperkecil nilai tukar hasil pertanian di hadapan barang produk industri, di Jepang nilai tukar ke­duanya selalu diusahakan setara. Dengan begitu, tingkat kesejahtera­an para petani, tidak ketinggalan dengan masyarakat yang bekerja di sektor industri.

Perkembangan bisnis setiap kope­rasi pertanian di Jepang, pada gilirannya, mendorong Zen Noh untuk terus melebarkan sayap bisnisnya, dengan jaringan yang tersebar di 26 negara, termasuk Indonesia. Jumlah karyawannya mencapai 12,5 ribu orang lebih.

Sumber
http://www.kompasiana.com/vlad/koperasi-di-berbagai-negara_5518130ca333117d07b662c6
http://www.bmtcsisyariahsejahtera.co.id/sejarah-koperasi/